Logika dan kerja setan memang bertentangan dengan logika dan tindakan orang mukmin. Jika sifat orang mukmin selalu melaksanakan amar makruf nahi munkar, maka setan justru sebaliknya. Kerja mereka yang utama adalah memerintahkan kepada yang munkar dan membenci kebaikan (al-ma’ruf).
Disebutkan dalam al-Quran:
“Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan munkar.” (QS an-Nuur: 21). Ayat ini mengingatkan, bahwa sesungguhnya musuh para nabi adalah setan dari jenis manusia dan setan dari jenis jin, yang pekerjaan mereka adalah menyebarkan “kata-kata indah” (zukhrufal qawli) dengan tujuan untuk menipu manusia.
Setan – baik dari golongan manusia maupun dari golongan jin – memiliki ambisi utama untuk menyesatkan manusia, seluruhnya. “Dan mereka membantah dengan (alasan) yang batil untuk melenyapkan kebenaran dengan yang batil itu.” (QS al-Ghafir/al-Mukmin:5).
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan munkar.” (QS an-Nur: 21; lihat juga QS al-Baqarah: 168-169).
Jadi mudah sekali mengenali logika setan; yakni, siapa saja yang menjadi pendukung kebatilan dan kemunkaran, pasti ia telah menggunakan logika setan.
***
Link:
Leave a Reply